GAMBARAN ASUPAN ZAT BESI DAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI
Abstract
Iron is an essential microelement for the body. This substance is especially needed in hemopoboesis (blood formation), namely the synthesis of hemoglobin (Hb) an oxygen that delivers erythrocytes to function important for the body. Hemoglobin consists of Fe (iron), protoporphyrin, and globin (1/3 weight of Hb consists of Fe). Objective of the study was describe the iron intake and nutritional status of adolescent girls in Dutohe Barat Village, Bone Bolango Regency. Research methods was used a descriptive survey, which is a survey conducted to describe the variables studied. The population was 83 people, with a sample that meets the inclusion criteria of 40 people. The results was showed that all young women (100%) in Dutohe Barat Village had less iron intake. Adolescent girls with good nutritional status are 37 people (92.5%), overweight are 2 people (5%), and obese are 1 person (2.5%). Conclusion was all young women as a subject in the study have low iron intake, while the majority of their nutritional status (BMI/U) was in good category.
ABSTRAK
Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam hemopoboesis (pembentukan darah) yaitu sintesis hemoglobin (Hb) suatu oksigen yang mengantarkan eritrosit berfungsi penting bagi tubuh. Hemoglobin terdiri dari Fe (zat besi), protoporfirin, dan globin (1/3 berat Hb terdiri dari Fe). Tujuan Penelitian : untuk mengetahui gambaran asupan zat besi dan status gizi pada remaja putri di Desa Dutohe Barat Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini menggunakan survey deskriptif, yaitu survey yang dilakukan untuk menggambarkan variabel yang diteliti. Populasi berjumlah 83 orang, dengan sampel yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 40 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua remaja putri (100%) memiliki asupan zat besi kurang. Remaja putri berstatus gizi baik berjumlah 37 orang (92,5%), gizi lebih berjumlah 2 orang (5%), dan obesitas berjumlah 1 orang (2,5%). Kesimpulan seluruh remaja putri memiliki asupan zat besi dengan kategori kurang, sedangkan mayoritas status gizinya (IMT/U) berkategori baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astuti S. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Erlangga. Jakarta.
Azis AA, Pagarra H, Asriani. 2018. Hubungan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi dengan Hasil Belajar IPA Siswa Pesantren MTs di Kabupaten Buru. Jurnal IPA Terpadu. 1(2): 50–56.
Damayanti D, Pritasari, Tri N. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta.
Ernawati F, Octaria Y, Khomsan A. 2018. Peluang Generasi Bangsa Yang Terabaikan Anemia Baduta. EGC. Jakarta.
Hamzar A. 2012. gambaran Pola Makan dan Status Gizi Siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Caile, Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Tahun 2012. Jurnal kesehatan. 10(9): 1-10.
Hidayat A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Standar Antropometri Anak. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Laporan Provinsi Bali Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kesuma W. 2018. Hubungan konsumsi tablet besi dan kecukupan gizi dengan anemia pada ibu hamil di puskesmas mungo kabupaten lima puluh kota. Skripsi.
Mariyana S. 2018. Konsumsi Bahan Makanan Hewani dan Tingkat Kecukupan Zat Besi pada Remaja Obesitas Di SMA Institut Indonesia Kota Semarang. In Photosynthetica. 2(1): 1–13.
Panjaitan AV. 2019. Gambaran Asupan Energi, Protein, Zat Besi dan Status Gizi pada Remaja di Smp Advent Lubuk Pakam. In Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. 53(9).
Permatasari T, Briawan D, Madanijah S. 2020. Hubungan Asupan Zat Besi Dengan Status AnemiaRemaja putri di Kota Bogor. Prepotif Jurnal Kesehatan Masyarakat. 4(2): 95–101.
Sholihah N, Andari S, Wirjatmadi B. 2019. Hubungan Tingkat Konsumsi Protein , Vitamin C , Zat Besi dan Asam Folat dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMAN 4. Amerta Nutrition. 3(3): 135–141.
Simbolon D. 2019. Gambaran Asupan Protein dan Zat Besi (Fe) Pada Remaja Putri Anemia Di Sekolah MTs Nurul Ittihadiyah Lubuk Pakam. Jurnal kesehatan. 8(5): 55-60.
Susiloningtyas I. 2012. Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan Oleh : Is Susiloningtyas. Majalah Ilmiah Sultan Agung. 50. 128.
Syahrir S. 2011. Gambaran Status Sosial, Ekonomi dan Status Gizi Anak SD No. 234 Inpres Takalar Kota Kabupaten Takalar tahun 2011 (Issue 234).
Thamaria N. 2017. Penilaian Status Gizi. In Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (p. 315).
Wahyuni, Y., & Hanifah, S. 2020. Analisis Perbedaan Asupan Zat Gizi Berdasarkan Status Gizi dan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMP Gatra Desa Kohod Kabupaten Tangerang. 13(2): 152–171.
Widnatusifah E, Battung S, Bahar B, Jafar N, Amalia M. 2020. Gambaran Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Remaja Pengungsian Petobo Kota Palu. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia. 9(1): 17–29.
DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jhn.v7i2.492
Article Metrics
 Abstract view : 987 times
 Abstract view : 987 times PDF - 309 times
                   PDF - 309 times        
																			
			Copyright (c) 2022 JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Journal Indexes
Indexed In :
 
    
    
   
  
 Journal Health and Nutritions is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
 



