HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
Abstract
Female adolescents are more prone than male adolescents to suffer from anemia as a result of menstrual cycles and poor dietary habits. Nutritional imbalances such as insufficient macronutrient and micronutrient consumption, as well as the habit of eating high-calorie but low-nutrient foods (foods high in fat, carbohydrates, and sugar) can induce fat storage and interfere with nutrient metabolism, resulting in anemia. The study aims to analyze the correlation between nutritional status and the incidence of anemia in female adolescents at SMA Negeri 1 Way Tenong, West Lampung. This research employed a quantitative method with an analytical survey with a cross-sectional design. The population of the study was 458 female adolescents in grades X, XI, and XII at SMA Negeri 1 Way Tenong, West Lampung. The sample was taken as many as 140 students using a random sampling technique. The data collected were the identity of the respondent obtained through filling out a questionnaire by the respondent, then checking the nutritional status by measuring height and weight, as well as checking the incidence of anemia by measuring hemoglobin levels. Based on statistical tests using the Chi Square test, a p-value of 0.000 (p <0.1) was obtained which implied that there was a correlation between nutritional status and the incidence of anemia in female adolescent at SMA Negeri 1 Way Tenong, West Lampung. Female adlescents should consume an intake that is appropriate for their needs, with balanced nutrition, and take blood-added supplements on a regular basis.
Remaja putri berisiko lebih tinggi terkena anemia dibandingkan remaja laki-laki karena remaja putri mengalami siklus menstruasi dan kebiasaan makan yang salah. Ketidakseimbangan nutrisi berupa kurangnya asupan makronutrien maupun mikronutrien, kebiasaan konsumsi makanan tinggi kalori namun rendah nutrisi (tinggi lemak, karbohidrat, dan gula) dapat menyebabkan penumpukkan lemak dan mengganggu metabolisme penyerapan gizi besi yang kemudian akan berakibat mengalami anemia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Way Tenong, Lampung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian yaitu siswa remaja putri kelas X, XI, dan XII di SMA Negeri 1 Way Tenong, Lampung barat sebanyak 458 siswi. Sampel diambil sebanyak 140 siswi dengan menggunakan teknik random sampling. Data yang dikumpulkan yaitu identitas responden yang didapatkan melalui pengisian kuesioner oleh responden, kemudian pemeriksaan status gizi dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta pemeriksaan kejadian anemia dengan melakukan pengukuran kadar hemoglobin. Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,000 (p <0,1) yang disimpulkan bahwa terdapat hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Way Tenong, Lampung Barat. Disarankan kepada siswa untuk mengonsumsi asupan yang sesuai kebutuhan dengan gizi yang seimbang serta rutin mengonsumsi suplemen tambah darah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adiyani, Farida H, Lena RK. 2018. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA PGRI 4 Banjarmasin. Homoestasis. 1(1); 1–7.
Adriani dan Bambang WM. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Almatsier S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Apriyanti F. 2019. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Sman 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Tahun 2019. Jurnal Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. 3(2); 18–21.
Daryanti. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada NY. S G1 p0 A0 Umur 19 Tahun Hamil 35 Minggu dengan Anemia Sedang di BPS NY. Watini Susukan Banjaregara. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Muhamadiyah Purwokerto. Purwokerto.
Dinkes Lampung. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Lampung.
Fitri L. 2016. Hubungan Pola Makan dengan Anemia pada Pekerja Wanita di PT. Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Tbk. Perawang. Journal Endurance. (1); 152–157.
Hafiza D, Utami A, Niriyah S. 2020. Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Status Gizi Pada Remaja Smp Ylpi Pekanbaru. Jurnal Medika Hutama. 2(1); 332–342.
Indartanti D. 2014. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri’, Journal of Nutrition College. 3; 33–39.
Kementerian Kesehatan RI. 2018a. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2018b. Laporan Provinsi Lampung Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2020a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2020b. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2021. Remaja sehat komponen utama pengembangun SDM Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kumalasari D. 2019. Pola Menstruasi dengan Kejaidan Anemia pada Remaja’, Wellness And Healthy Magazine. 1(2); 187–192.
Masthalina H. 2015. Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe) terhadap Status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 11(1); 87–86.
Muslimah T, Zein AY. Maryani T. 2014. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi Kelas Xi Di Sma N 3 Bantul Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak. 5(1); 109–114.
Pasalina PE dan Dianne Y. 2019. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Anemia. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 10(1); 12–20.
Sari D. 2016. Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di Wilayah Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmas Indonesia. 8(1); 16–31.
El Shara F, Wahid I, Semiarti R. 2017. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 2 Sawahlunto Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Andalas. 6(1); 202.
Suryani L. 2018. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja di SMA PGRI Pekanbaru. Journal of Midwifery Science. 2(2); 77–84.
Thamaria N. 2017. Penilaian Status Gizi. Edited by Kementerian Kesehatan RI. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta.
Ulahayanan RA. 2017. Hubungan Indikator Antropometri (IMT/U) dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Pendidikan Menengah di Kabupaten Bantul. Skripsi. Universitas Alma Ata Yogyakarta. Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jhn.v8i2.545
Article Metrics
Abstract view : 186 timesPDF - 123 times
Copyright (c) 2022 JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed In :
Journal Health and Nutritions is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
NOMOR ISSN
ONLINE : 2549-7618
CETAK : 2407-8484