Gambaran Tingkat Pengetahuan Pedagang dan Keberadaan Zat Pewarna Makanan Rhodamin B pada Jajanan Pasar di Lingkungan Pasar Tanjung Berbah, Sleman Tahun 2023
Abstract
Rhodamin B adalah sejenis pewarna buatan yang penggunaannya dibatasi. Jajanan tersedia dalam berbagai macam rasa dan warna di pasaran. Penyalahgunaan warna, misalnya Rhodamin B, disebabkan oleh tidak adanya informasi tentang warna yang secara eksplisit diharapkan untuk makanan atau minuman. Konsumsi makanan yang mengandung pewarna Rhodamin B dalam jangka panjang dapat menyebabkan infeksi seperti gangguan sistem usus, gangguan fungsi hati, bahkan kanker. Penulis berharap dapat mengetahui tingkat informasi mengenai pedagang dan jenis jajanan atau minuman yang menggunakan pewarna Rhodamin B di lingkungan pasar Tanjung Berbah, Sleman. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini. September 2023 sampai April 2024 merupakan periode penelitian. Subjek eksplorasi sebanyak 20 pedagang dan objek pemeriksaan sebanyak 30 makanan dan minuman. Instrumen pemeriksaan yang digunakan adalah survei dan test pack Rhodamin B. Dari 20 pedagang yang mengisi kuesioner, 2 orang (10%) mempunyai tingkat pengetahuan rendah, sedangkan 18 orang (90%) mempunyai tingkat pengetahuan tinggi. Pengujian terhadap 29 jenis makanan menunjukkan hasil negatif terhadap Rhodamin B. Sementara itu, 1 tes minuman menunjukkan hasil negatif Rhodamin B. Lebih dari 18 (90%) broker memiliki informasi yang bagus. Secara umum (100%) uji makanan atau rasa di Pasar Tanjung Berbah, Sleman dipandang negatif terhadap warna Rhodamin B.
Rhodamine B is a type of artificial dye whose use is limited. Snacks are available in various flavors and colors on the market. Misuse of colors, for example, Rhodamine B, is caused by the absence of information about the color that is explicitly expected for the food or drink. Long-term consumption of foods containing Rhodamine B dye can cause infections such as intestinal system disorders, liver function disorders, and even cancer. The author hopes to find out the level of information regarding traders and types of snacks or drinks that use Rhodamine B dye in the Tanjung Berbah market environment, Sleman. A descriptive method was used in this research. September 2023 to April 2024 is the research period. The exploration subjects were 20 traders, and the inspection objects were 30 foods and drinks. The examination instruments used were a survey and a Rhodamin B test pack. Of the 20 traders who filled out the questionnaire, 2 people (10%) had a low level of knowledge, while 18 people (90%) had a high level of knowledge. Tests on 29 types of food showed negative results for Rhodamine B. Meanwhile, 1 drink test showed negative results for Rhodamine B. More than 18 (90%) brokers have good information. In general (100%), food or taste tests at Tanjung Berbah Market, Sleman, were seen as negative regarding Rhodamin B color.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aseptianova, Aseptianova, Dini Afriansyah, and Meli Astriani. 2017. “Penyuluhan Bahan Makanan yang Mengandung Boraks di Kelurahan Kebun Bunga Kota Palembang.” Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 2 (1): 56–65. https://doi.org/10.15294/ujph.v2i1.3037.
Berliana, Ana, Jenal Abidin, Nadia Salsabila, Nyimas Syifa Maulidia, Rahma Adiyaksa, and Valentina Febriyani Siahaan. 2021. “Penggunaan Bahan Tambahan Makanan Berbahaya Boraks dan Formalin dalam Makanan Jajanan.” Jurnal Sanitasi Lingkungan 1 (2): 64–71. https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.952.
Budiman, and Agus Riyanto. 2013. “Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan.” Jakarta: Salemba Medika.
Hevira, Linda, Desmi Alwinda, and Najmi Hilaliyati. 2020. “Analisis Pewarna Rhodamin B pada Kerupuk Merah di Payakumbuh.” Chempublish Journal 5 (1): 27–35. https://doi.org/10.22437/chp.v5i1.7912.
Mamoto, Lidya Valda, and Fatimawalia Gayatri Citraningtyas. 2013. “Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Manado.” Jurnal Ilmiah Farmasi 2 (02): 61–67. https://doi.org/10.35799/pha.2.2013.1689.
Masthura, Masthura. 2019. “Identifikasi Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada Manisan Buah yang Beredar di Kota Banda Aceh Secara Kualitatif.” Amina 1 (1): 39–44. https://doi.org/10.22373/amina.v1i1.13.
Negara, Andi Kusuma, and Hendra Galuh Febrianto. 2020. “Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi dan Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Investasi Generasi Milenial di Pasar Modal.” Business Management Journal 16 (2): 81. https://doi.org/10.30813/bmj.v16i2.2360.
Nurbiyati, Titik, and Agus Hindarto Wibowo. 2014. “Pentingnya Memilih Jajanan Sehat Demi Kesehatan Anak.” Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 3 (3): 192-196
Puspitasari, and Riris Lindiawati. 2014. “Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar.” Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi 2 (1): 52. https://doi.org/10.36722/sst.v2i1.99.
Rohmah, Amirah Maulida, and Trias Mahmudiono. 2023. “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Lama Berjualan dengan Pengetahuan Pedagang Bakso Tentang Bahan Tambahan Pangan.” Media Gizi Kesmas 12 (1): 142–47. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.142-147.
Saputra, Adhie, Jong Jek Siang, and Lucia D. Krisnawati. 2012. “Implementasi Metode Enumerasi Implisit untuk Penyusunan Menu Makanan Berdasarkan Kebutuhan Kalori.” Jurnal Informatika 8 (2): 121-130 http://dx.doi.org/10.21460/inf.2012.82.122.
Singarimbun, Masri, and Sofian Effendi. 2016. “Metode Penelitian Survey Editor.” Jakarta: LP3ES.
Sugiyono. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.” Bandung: Alfabeta
WHO. 2005. “Penyakit Bawaan Makanan. ” Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jond.v4i2.1050
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed in: