Factors Influencing the Incidence of Phlebitis in Hospitalized Patients

Reagen Jimmy Mandias, Frendy Fernando Pitoy, Lea Andy Shintya, Windy Jennyfer Longdong

Abstract


ABSTRACT

Background: Phlebitis is a nosocomial infection that often occurs and can be found in hospitals. Phlebitis is an infection that occurs in the walls of the veins which can be caused by various factors such as internal factors namely age and gender, as well as external factors such as the size of the infusion needle, the type of infusion fluid, the aseptic technique of infusion, and the number of days the infusion has been installed. Because of many factors influencing the phlebitis, lack of focus on phlebitis prevention often occurs.

Purpose: This study aimed to determine the relationship between risk factors of phlebitis such as age, gender, infusion size, type of infusion fluid, location of infusion, length of infusion installed, and aseptic technique with the incidence of phlebitis in patients at a Private Hospital in Manado.

Methods: The research method was quantitative, descriptive correlation with a cross-sectional approach. The sampling technique was used consecutive sampling with a total sample of 192 patients. Data was collected using an observation form for phlebitis risk factors and Visual Infusion Phlebitis (VIP) to measure phlebitis.

Results: An analysis was carried out using the chi-square test and it was found that there were three risk factors that had a significant relationship with the incidence of phlebitis. These factors were the type of fluid (p= 0.000), aseptic technique (p= 0.011), and length of infusion installed (p= 0.020). While age (p= 0.383), sex (p= 0.948), infusion size (p= 0.247), and location of infusion (p= 0.826) had no relationship with the incidence of phlebitis. Furthermore, after logistic regression analysis, it was found that the type of fluid has a 13,539 times greater risk of developing phlebitis compared to the length of infusion installed and aseptic technique.

Conclusion: The risk factors such as type of fluid, aseptic technique, and the length of infusion installed had a significant relationship with the incidence of phlebitis in a patient at a Private Hospital in Manado. The type of fluid is the most influential risk factor for the incidence of phlebitis in patients. It is recommended for nurses to minimize the use of hypertonic fluids, unless there are no contraindications. In addition, further attention is also needed regarding aseptic technique during infusion and pay attention to the condition of the patient's infusion during the treatment period.

 

 

ABSTRAK

Pendahuluan: Flebitis merupakan infeksi nosocomial yang sering terjadi dan banyak ditemui di rumah sakit.  Flebitis adalah infeksi yang terjadi pada dinding pembuluh darah vena yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti faktor internal yaitu usia dan jenis kelamin, serta faktor eksternal seperti ukuran jarum infus, jenis cairan infus, teknik aseptik pemasangan infus, dan lama hari infus terpasang. Begitu banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya flebitis mengakibatkan kurangnya fokus pencegahan flebitis pada sumber penyebabnya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko terjadinya flebitis seperti usia, jenis kelamin, ukuran infus, jenis cairan infus, lokasi pemasangan infus, lama infus terpasang, dan teknik aseptik dengan kejadian flebitis pada pasien di salah satu Rumah Sakit swasta di Manado.

Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 192 pasien. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi faktor resiko flebitis dan Visual Infusion Phlebitis (VIP) untuk mengukur flebitis.

Hasil: Telah dilakukan analisis dengan menggunakan uji chi-square dan ditemukan bahwa terdapat tiga faktor resiko yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian flebitis. Faktor tersebut adalah jenis cairan (p= 0,000), teknik aseptik (p= 0,011), dan lama infus terpasang (p= 0,020). Sedangkan usia (p= 0,383), jenis kelamin (p= 0,948), ukuran infus (p= 0,247), lokasi pemasangan (p= 0,826) tidak memiliki hubungan dengan kejadian flebitis.  Lebih lanjut setelah dilakukan analisa regresi logistik, ditemukan bahwa jenis cairan memiliki risiko 13.539 kali lebih besar terjadinya flebitis dibandingkan dengan lama infus terpasang dan teknik aseptik.

Kesimpulan: Faktor resiko jenis cairan, teknik aseptic, dan lama infus terpasang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian flebitis pada pasien di salah satu Rumah Sakit Swasta Di Manado. Jenis cairan merupakan faktor resiko yan g paling berpengaruh terhadap kejadian flebitis pada pasien. Diharapkan bagi perawat untuk meminimalisir penggunaan cairan hipertonik, kecuali tidak ada kontraindikasi. Selainitu, dibutuhkan juga perhatian lebih lanjutg mengenai teknik aseptik pada saat pemasangan infus serta memperhatikan kondisi infus pasien selama masa perawatan.

 


Keywords


Risk factors; phlebitis; infusion; Hospital

Full Text:

PDF

References


Ahmad, I. E., Rijal, S., & Haryati. (2020). Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi nosokomial flebitis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna. Jurnal Surya Medika, 5(20), 42–53. https://doi.org/10.33084/jsm.v5i2.1290

Alexander, M., Corrigan, A., Gorski, L. A., & Phillips, L. (2015). Core Curriculum for infusion nursing (4th ed.). Wolters Kluwer.

Alligood, M. R. (2014). Nursing theorist and their work (8th ed.). Mosby.

Amaliah, N., Pebrianti, N. A., & Nurhikmah. (2023). Lama hari pemasangan dinfus berpengaruh terhadap kejadian flebitis di ruang rawat inap di Rumah Sakit di Banjarmasin. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 10(1), 67–71. https://doi.org/10.32539/JKK.V10I1.19804

Amrullah, Muharni, S., & Wardhani, U. C. (2020). Faktor-faktor yang mepengaruhi kejadian phlebitis di RSUD Encik Mariyam Tahun 2020. Ners Journal, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.52999/nersjournal.v1i1.41

Atay, S., Sen, S., & Cukurlu, D. (2018). Phlebitis-related peripheral venous catheterization and the associated risk factors. Nigerian Journal of Clinical Practice, 21(7), 827–831. https://doi.org/10.4103/NJCP.NJCP_337_17

Cai, Y., Venkatachalam, I., Tee, N. W., Yen Tan, T., Kurup, A., Yew Wong, S., Yong Low, C., Wang, Y., Lee, W., Xin Liew, Y., Ang, B., Lye, D. C., Chow, A., Lin Ling, M., Oh, H. M., Cuvin, C. A., Tat Ooi, S., Pada, S. K., Hee Lim, C., … Marimuthu, K. (2017). Prevalence of healthcare-associated infections and antimcrobial use among adult inpatient in Singapore Acute-care Hospitals: Result from the first natioal point prevalence survei. Clinical Infectious Diseases, 64(2), S61–S68. https://doi.org/10.1093/cid/cix103

Defi, D. S. R., & Fibriana, A. I. (2020). Kejadian phlebitis di Rumah Sakit Umum Daerah. Higea Journal of Public Health Research and Development, 4(3), 480–491. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial%203.34556

DeLaune, S. C., & Ladner, P. K. (2011). Fundamentals of nursing standards & practice (4th ed.). Delmar Cengage Learning.

Demang, F. Y. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian flibitis pada pasien rawat inap di ruang melati blud RSUD dr. Ben MBoi Ruteng. Jurnal Wawasan Kesehatan, 3(1), 1–10. https://stikessantupaulus.e-journal.id/JWK/article/view/30

Demur, D. R. D. N. (2021). Lama pemasangan infus dengan kejadian plebitis pada pasien di Ruangan CEMPAKA I RSUD. Dr. Adnaan WD. Cakrawala Ilmiah, 4(1), 715–724. https://bajangjournal.com/index.php/JCI/article/view/853

Eliopoulos, C. (2018). Gerontological nursing (9th ed.). Wolters Kluwer.

Fadhilah, N., & Wulandari, H. (2021). Hubungan osmolaritas cairan infus dengan kejadian flebitis pada pasien neonatus di RS Mitra Husada Pringsewu. Healthcare Nursing Journal, 3(2), 102–106. https://doi.org/10.35568/healthcare.v3i2.1331

Gantina, A. I. (2019). Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian phlebitis (Pengalaman perawat di RSI Aisyiyah Malang) [University of Muhammadiyah Malang]. https://eprints.umm.ac.id/50480/

Gorski, L. A., Hadaway, L., Hagle, M. E., Broadhurst, D., Clare, S., Kleidon, T., Meyer, B. M., Nickel, B., Rowley, S., Sharpe, E., & Alexander, M. (2021). Infusion Therapy Standards of Practice, 8th Edition. Journal of Infusion Nursing : The Official Publication of the Infusion Nurses Society, 44(1S Suppl 1), S1–S224. https://doi.org/10.1097/NAN.0000000000000396

Haque, M., Sartelli, M., Mckimm, J., & Abu Bakar, M. (2018). Health care-associated infections-an overview. https://doi.org/10.2147/IDR.S177247

Harismi, A. (2020, April 24). Klasifikasi umur menurut WHO dan masalah kesehatannya. https://www.sehatq.com/artikel/risiko-penyakit-berdasarkan-klasifikasi-umur-menurut-who

Herlina, M., & Jafa, A. G. P. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian plebitis pada pasien yang terpasang infus di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia (RSU IPI) Medan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 4(2), 521–529. https://doi.org/10.2411/jikeperawatan.v4i2.298

Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2018). Brunner & Suddarth’s textbook of medical surgical nursing (14th ed.). Wolters Kluwer.

Ignativicius, D., Workman, M. L., & Rebar, C. (2017). Medical surgical nursing: concepts for interprofessional collaborative care, single volume (9th ed.). Elsevier.

Indiyah, S., & Yunaningsih, I. (2019). Faktor resiko determinan terahadap kejadian flebitis pada pasien anak yang dipasang infus. Carolus Journal of Nursing, 1(2), 152–166. https://doi.org/10.37480/cjon.v1i2.21

Islamy, A. (2019). Hubungan jenis cairan parenteral dengan kejadian flebitis pada pasien di Ruang Flamboyan dan Dahlia RSUD Dr. Iskak Tulungagung Tahun 2017. Jurnal Kesehatan, 6(2), 1–9. http://jurnal.bhmm.ac.id/index.php/jurkes/article/view/117

Khotimah, H. (2023). Metode coaching GROW (Problematika pemasangan infus). Deepublish.

Langingi, A. R. C. (2019). Hubungan jenis cairan dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado Tahun 2018. Graha Medika Nursing Jurnal, 2(1), 36–44. http://www.journal.iktgm.ac.id/index.php/nursing/article/view/65

Ling, M. L., Apisarnthanarak, A., & Madriaga, G. (2015). The burden of healthcare-associated infections in southeast Asia: A systematic literature review and meta-analysis. In Clinical Infectious Diseases (Vol. 60, Issue 11, pp. 1690–1699). https://doi.org/10.1093/cid/civ095

Liu, C., Chen, L., Kong, D., Lyu, F., Luan, L., & Yang, L. (2022). Incidence, risk factors and medical cost of perpiheral intravenous catheter related complications in hospitalised adult patients. The Journal of Vascular Access, 23(1), 57–66. https://doi.org/doi.org/10.1177/1129729820978124

Lubis, E., & Widiastuti, W. (2019). Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi phlebitis terhadap terjadinya phlebitis. The Shine Cahaya Dunia Ners, 4(1), 7–18. https://doi.org/10.35720/tscners.v4i1.136

Magill, S. S., Edwards, J. R., Stat, M., Bamberg, W., Beldavs, Z. G., Dumyati, G., Kainer, M. A., Lynfield, R., Maloney, M., Mcallister-Hollod, L., Nadle, J., Ray, S. M., Thompson, D. L., Wilson, L. E., & Fridkin, S. K. (2014). Multistate point-prevalence survey of health care-associated infections. The New England Journal of Medicine, 13, 1198–1208. https://doi.org/10.1056/NEJMoa1306801

Mariana, D., & Asrul, M. (2020). Hubungan jumlah insersi dengan kejadian phlebitis pada pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kediri. Jurnal Keperawatan, 8(2), 87–94. https://doi.org/10.35790/jkp.v8i2.32325

Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, W. R. (2014). Clinical nursing skills & techniques (8th ed.). Elsevier.

Potter, P., Perry, A., Stockert, P., & Hall, A. (2020). Fundamental of nursing (10th ed.). Elsevier.

PPNI. (2021). Pedoman standar prosedur operasional (1st ed.). DPP PPNI.

Prahmawati, P., Irianto, G., & Muchlisoh, E. (2023). Hubungan lokasi dan lama pemasangan infus dengan kejadian phlebitis pada pasien yang terpasang kateter intravena di RSU Muhammadiyah Metro Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 12(1), 85–94. https://doi.org/doi.org/10.52657/jik.v12i1.1928

Rahmawati, Sinaga, S., Abiyoga, A., & Wardani, D. A. (2019). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian plebitis. Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan, 4(2). https://doi.org/https://doi.org/10.35728/jmkik.v4i2.97

Rizky, W. (2016). Analisi faktor yang berhubungan dengan kejadian phlebitis pada pasien yang terpasang kateter intravena di Ruang Bedah Rumah Sakit Ar. Bunda Prabumulih. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 4(2), 102–108. https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(2).102-108

Rusnawati, S., Bachtiar, H., & Deswita. (2020). Analisis faktor risiko terjadinya phlebitis di RSUD Puri Husada Tembilahan. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(5–8). https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i1.846

Saragih, N. P., & Sirait, L. L. (2019). Hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik di Ruang Rawat Inap Cendana RS. USU Medan. Journal of Health Science and Physiotherapy, 1(2), 86–90. https://doi.org/10.35893/jhsp.v1i2.17

Setiawan, H., Agianto, Rahman, F., Zarkasi, A., Trisusilowati, Fitri, H., & Aminullah, M. F. (2022). Peran perawat dalam pencegahan kejadian flebitis di rumah sakit. Rizmedia Pustaka Indonesia. https://books.google.co.id/books?id=lK-kEAAAQBAJ

Sikora, A., & Zahra, F. (2021). Nosocomial infections. StatPearls; StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559312/

Silviawaty, M., & Putri, D. U. P. (2020). Hubungan cairan infus dan lokasi pemasangan infus dengan kejadian phlebitis di Rumah Sakit DKT Bandar Lampung. Malahayati Nursing Journal, 2(3), 515–524. https://scholar.archive.org/work/nn6jii7nu5bibh5sff3r5lsjla/access/wayback/http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/download/2880/pdf

Simões, A. M. N., Vendramim, P., & Pedreira, M. L. G. (2022). Risk factors for peripheral intravenous catheter-related phlebitis in adult patients. Revista Da Escola de Enfermagem Da U S P, 56. https://doi.org/10.1590/1980-220X-REEUSP-2021-0398EN

Sukadiono, Novianti, I., Uliyah, M., & Nasrullah, D. (2019). Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian plebitis di ruang marwah RSU Haji Surabaya. Jurnal Kedokteran FKUM Surabaya, 3(1), 92–101. http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/5412

Suswitha, D. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian phlebitis pada pasien yang terpasang kateter intravena. Jurnal Aisyiyah Medika, 3(1), 41–51. https://doi.org/10.36729/jam.v3i1.905

Watung, G. I. V. (2019). Hubungan teknik aseptik perawat dengan kejadian flebitis pada pasien yang terpasang infus di ruang inap Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih Manado. Graha Medika Nursing Jurnal, 2(1), 27–35.

WHO. (2011). Report in the burden of endemic health care-associated infection world wide. WHO.

Widani, N. luh. (2018). Pengaruh Penggantian Kateter Intravena dan Set Infus Terhadap Terjadinya Phlebitis. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 3(1), 13–23. https://doi.org/10.32419/jppni.v3i1.98




DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jnc.v9i2.722

Article Metrics

Abstract view : 199 times
PDF - 175 times

Copyright (c) 2023 Reagen Jimmy Mandias, Frendy Fernando Pitoy, Lea Andy Shintya, Windy Jennyfer Longdong

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Indexed in:



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Support By:


Editorial Office :
Department of Nursing, Poltekkes Kemenkes Gorontalo Gorontalo
Taman Pendidikan Street, Moodu, Indonesia 96113
email: JNC@poltekkesgorontalo.ac.id