GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO PENULARAN PENYAKIT HIV-AIDS PADA LAKI-LAKI
Abstract
Background: The epidemic of HIV-AIDS is a global crisis for development and social progress. The number of new cases of HIV in Indonesia tends to increase. The HIV-AIDS sufferers in Gorontalo Province in 2018 were 95. Based on gender, in Gorontalo Province in 2018, the number of men infected by HIV-AIDS is higher than women. Objective: The research was aimed at gaining a description of risk factors of the infection of HIV-AIDS on men in Gorontalo City.
Methods: The research was analytical survey research employing a cross-sectional approach. The population is 30 people, and samples were 30 respondents determined by total sampling technique. The independent variable wa HIV-AIDS, and the dependent variable wa men with HIV-AIDS. Results:Findings revealed that the risk factors of sexual behavior included having sex (100%), anal sex and having multiple sexual partners (73.3%), same-sex relationship (66.7%), having sex multiple times and without using condom (50%), having sex with prostitutes (46.7%), and shemale (30%). Mostly men with HIV_AIDS and their partners suffered from sexually transmitted infections. The type of STIs mainly occurred was Gonorrhea (57%). The infection risk through parental was very low. Conclusion: is that the sexual behaviors were the main risk factors for HIV-AIDS infection in Gorontalo City.
ABSTRAK
Latar Belakang: Epidemi HIV-AIDS merupakan krisis global bagi pembangunan dan kemajuan sosial. Jumlah kasus baru HIV di Indonesia cenderung meningkat. Penderita HIV-AIDS di Provinsi Gorontalo pada tahun 2018 mencapai 95 kasus. Berdasarkan jenis kelamin, kasus HIV-AIDS di Provinsi Gorontalo pada tahun 2018 menyatakan laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Tujuan : penelitian adalah mengetahui gambaran faktor-faktor resiko penularan penyakit HIV-AIDS pada laki-laki di Kota Gorontalo. Metode: Jenis Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 30 orang dan sampel berjumlah 30 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Variabel independent adalah faktor resiko penularan penyakit HIV-AIDS dan veriabel dependent adalah laki-laki HIV-AIDS. Hasil penelitian: menunjukkan faktor resiko perilaku seksual meliputi pernah berhubungan seks (100%), seks anal & berganti-ganti pasangan (73.3%), seks sesama jenis (66.7%), seks lebih dari satu & tidak menggunakan kondom (50%), hubungan seksual dengan PSK (46.7%) dan Waria (30%). Resiko penularan melalui IMS sebagian dari laki-laki HIV-AIDS dan pasangannya pernah menderita IMS. Jenis IMS sebagian besar Gonorrhea (57%). Resiko penularan melalui parenteral sangat kecil.
Kesimpulan: dari penelitian ini adalah faktor perilaku seksual merupakan faktor resiko utama penularan HIV-AIDS di Kota Gorontalo.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariani, A. (2014). Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuhu Medika.
Binthe Pelangi Gorontalo. (2018). Validasi dan Maping Data HIV AIDS Provinsi Gorontalo. Gorontalo: BPG.
Central Intelligence Agency. (2016). The World Factbook. USA: The Mcgraw-Hill Companies.
Departemen Kesehatan RI. (2009). Karakteristik Umur. Jakarta: Depkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Infodatin Situasi dan Analisis HIV AIDS. Jakarta Selatan: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Panduan Perawatan Orang dengan HIV AIDS untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta: Kemenkes RI.
Khasanah, N. (2006). Konsep Penanggulangan AIDS menurut Dadang Hawari (Perspektif Bimbingan dan Konseling Islam). Semarang: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo.
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. (2011). Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS tahun 2010 - 2014. Jakarta: KPAN.
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Gorontalo. (2018). Update Data HIV AIDS 2018. Gorontalo: KPA Prov Gorontalo.
Kumalasari, I. (2013). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Laksana, A. S., & Lestari, D. W. (2010). Faktor-Faktor Risiko Penularan HIV/AIDS pada Laki-laki dengan Orientasi Seks Heteroseksual dan Homoseksual di Purwokerto. Mandala of Health.
Mansjoer, A., & Suprohaita. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid II. FKUI. Jakarta: Media Aescullapius.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Riduwan. (2015). Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A., & Setiyahadi, B. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
Sidjabat, F. N., Setyawan, H., Sofro, M. A., & Hadisaputro, S. (2017). Lelaki Seks Lelaki, HIV/AIDS dan Perilaku Seksualnya di Semarang. Kesehatan Reproduksi.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. (1945).
Wahani, D. R. (2018). Kondisi Geografis Provinsi Gorontalo. Gorontalo.
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jnc.v6i1.328
Article Metrics
Abstract view : 405 timesPDF - 211 times
Copyright (c) 2021 JOURNAL NURSING CARE
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed in:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. | Support By: |
Department of Nursing, Poltekkes Kemenkes Gorontalo Gorontalo
Taman Pendidikan Street, Moodu, Indonesia 96113
email: JNC@poltekkesgorontalo.ac.id