ASUPAN KARBOHIDRAT DAN PROTEIN SERTA KEJADIAN STUNTING PADA ANAK SEKOLAH
Abstract
One of the nutritional problems of the Indonesia people is stunting. Those who often experience stunting are school children caused by lack of nutritional intake consumed, Inappropriate parenting behavior or patterns, low household food availability, and infectious diseases. This study aims to determine the description of carbohydrate and protein intake and the incidence of stunting in school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District. The method employed was a descriptive survey, which is a survey to describe the variables studied. The population was 118 respondents where 55 of them met the inclusion criteria as the sample. The results showed that some school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango District were stunted (23%), and some had very low carbohydrate intake (27.3%), and protein intake (29.1%). In conclusion, school children in Pauwo Village, Kabila Subdistrict, Bone Bolango Disctrict experience low carbohydrate and protein intake, and the majority of their nutritional status (H/A) is categorized as not stunting.
Salah satu masalah gizi masyarakat di indonesia adalah stunting. Yang sering mengalami stunting adalah kelompok sasaran anak sekolah karena disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi, perilaku atau pola asuh orang tua yang salah, ketersediaan pangan tingkat rumah tangga yang rendah, dan juga infeksi penyakit. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui gambaran asupan karbohidrat dan protein serta kejadian stunting pada anak sekolah di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian menggunakan survey deskriptif, yaiitu survey yang dilakukan untuk menggambarkan variabel yang diteliti. Populasi berjumlah 118 orang, sampel yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 55 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian anak sekolah mengalami stunting (23%), sebagian anak sekolah memiliki asupan karbohidrat yang sangat kurang (27,3%), dan asupan protein yang sangat kurang (29,1%). Kesimpulan penelitan yaitu anak sekolah di Kelurahan Pauwo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango memiliki asupan karbohidrat dan protein dengan kurang, sedangkan mayoritas status gizi (TB/U) berkategori tidak stunting.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Canny N. Chastity. 2017. Hubungan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting pada Remaja di Sukoharjo Jawa Barat. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Chatrine E. Hutabarat. 2019. Asupan Karbohidrat dan Protein Dengan Kejadian Stunting. Medan.
Dewi IA dan Adhi KT. 2014. Pengaruh Konsumsi Protein Dan Seng Serta Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Pendek Pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida Iii. Gizi Indonesia. 37(2): 36–46.
Endayani D, Mutia Sari, Alibbirwin. 2017. Asupan Karbohidrat dan Protein Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Di Syafana Ismalic School Primary, Tanggerang Selatan.
Diana SR. 2018. Hubungan antara asupan protein dengan Stunting pada anak sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kartasura. Sukoharjo, Jawa Tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 12(4): 152 - 155.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Wartakesmas ; Gizi Seimbang, Prestasi Gemilang. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. SK Kemenkes tahun 2010. Direktorat Jenderal Bina Gizi. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 2017. Pedoman Etika Penelitian Unika Atma Jaya. Jakarta.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia.”Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. 53(9):1689–99.
Putri V. Siagian. 2019. Analisis Asupan Karbohidrat, Lemak, dan Serat Pada Siswa Yang Kelebihan Berat Badan. Medan.
Sari EM, Juffrie M, Nurani N, Sitaresmi MN. 2016. Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan.
Suwargarini R, Mubin MF. 2014. Gambaran Psikologis: Konsep Diri Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Wilayah Banjir Rob Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara. Jurnal Keperawatan Anak, 2(2), 124–132.
Unicef Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian: Gizi Ibu dan Anak.
Ulul azmy dkk. 2018. Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non Stunting di Kabupaten Bangkalan.
Widanti YA. 2017. Prevalensi, Faktor Risiko, dan Dampak Stunting pada Anak Usia Sekolah. Prevalensi, Faktor Risiko, Dan Dampak Stunting Pada Anak Usia Sekolah. 1(18); 23–28.
WHO. 2010. Child Growth Standards. Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators: Interpretation Guide Swizerland: WHO Press.
WHO. 2012. Child Growth Standards. Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators: Interpetation Guide. Gevana: World Health Organizatio.
DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jhn.v7i2.573
Article Metrics


Copyright (c) 2022 JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed In :
Journal Health and Nutritions is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
NOMOR ISSN
ONLINE : 2549-7618
CETAK : 2407-8484