UJI DAYA SIMPAN DAN NILAI GIZI ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA FOTMATYPICA)

Sindya Botutihe, Novian Swasono Hadi, Salman Salman

Abstract


Bread is made from wheat flour, and is the main raw material that is still imported, considering that Indonesia is not a wheat producing country, so it is necessary to substitute local food ingredients as a substitute for wheat for the raw material for making bread. The purpose of this study was to determine the shelf life and nutritional quality of sweet bread with kepok banana flour substitution. This study was an experimental study with a completely randomized design using 5 treatments, namely by substitution of kepok banana flour in treatments P0(0%), P1(40%), P2(50%), P3(60%), and P4 (70%) . The shelf life of sweet bread at room temperature can only last 1-3 days, while at refrigerator and freezer temperatures it can last for seven days. Of the four types of treatment, namely P0, P1, P2, P3 and P4, it turned out that the results that met the standard were P3 (60%) treatment with Nutrient content, namely 273.589 grams of energy, 14.42 grams of protein, 9.5 grams of fat and 251,4 grams. It was recommended that the public use banana flour in the manufacture of other types of processed foods and serve as snacks for all age groups, including children, adolescents, adults, the elderly and the elderly because it has good nutritional value.

 

Roti terbuat dari bahan baku tepung terigu, dan merupakan bahan baku utama yang masih diimpor, mengingat Indonesia bukan negara penghasil gandum, sehingga perlu adanya pengganti bahan pangan local sebagai pengganti gandum untuk bahan baku pembuatan Roti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uji daya simpan dan mutu gizi roti manis dengan substitusi tepung pisang kepok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap menggunakan 5 perlakuan yaitu dengan subtitusi tepung pisang kepok pada perlakuan P0(0%), P1( 40%), P2(50%), P3(60%), dan  P4 (70%). Hasil masa simpan yang terdapat pada roti manis dengan suhu ruang hanya bisa bertahan 1-3 hari saja, Sedangkan pada suhu refrigator dan freezer dapat bertahan selama tujuh hari. Dari empat macam perlakuan yaitu P0, P1, P2, P3 dan P4, ternyata hasil yang memenuhi standar adalah  perlakuan P3 (60%) dengan kandungan zat Gizi yaitu Energi 273,589 gram,  protein 14,42 gram, lemak 9,5 gram dan karbohidrat 251,4 gram. Disarankan pada masyarakat agar dapat memanfaatkan tepung pisang dalam pembuatan olahan makanan jenis lainya serta dijadikan sebagai jajanan untuk semua golongan umur, termaksud anak-anak, remaja, dewasa, orang tua maupun untuk lanjut usia karena memiliki nilai gizi yang cukup baik.

 

Kata Kunci:


Keywords


shelf life; nutritional quality; sweet bread; banana kepok; daya simpan; mutu gizi; roti manis; pisang kepok

Full Text:

PDF

References


Abdillah. 2010. Kandungan pisang dan manfatnya. Bogor: lnstitut Pertanian Bogor.

Ambarita, Y. D. M., Bayu, S. E., & Setiado, H. (2015). Identifikasi karakter morfologis pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Agroekoteknologi,4(1), 1911-1924.

Antarlina, S.S., Y. Rina, S. Umar dan Rukayah. 2004. Pengolahan Buah Pisang Dalam Mendukung Pengembangan Agroindustri Di Kalimantan. Dalam Prosiding Seminar Nasional Klinik Teknologi Pertanian Sebagai Basis Pertumbuhan Usaha Agribisnis Menuju Petani Nelayan Mandiri. Puslitbang Sosek Pertanian : 724-746.

Astawan, made. 2006. Membuat Mie Dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta.

Atun, S., Ariningrum, R., Hanyani, S., Rudyansyah, & Garson, M. (2007) Identifikasi dan uji aktifitas antioksidan dan senyawa kimia dari ekstraksi metanol kulit buah pisang (Musa paradisiaca linn).Indonesian Journal of Chemistry,7(1) 83-87.

Auinger-pfund dkk, 1999. Pengolahan Kue Dan Roti. Jakarta. Depatermen Pendidikan Nasional Dikmenjur.

Batari, Budiashri, (2014), Formulasi Tepung pisang dan Tepung Terigu Dengan Penambahan Gluten Terhadap Karakteristik Roti Tawar, Program studi S1 Teknologi Pangan, Universitas Pasundan, Bandung.

Ekawidiasta, Y., (2011), Karakterisasi Tepung pisang dengan Menggunakan Pengering Kabinet dan Aplikasinya untuk Subsitusi Tepung Terigu pada Pembuatan Roti Tawar, Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor

Hardiman, 1982. Tepung Pisang, Ciri Jenis, Cara Pembuatan dan Resep Penggunaannya. Gadjah Mada Press, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Halim, Akhyar, A dan Rahmayuni. 2015. Evaluasi Mutu roti Manis dari Tepung komposit (Tepung Terigu, pati Sagu, Tepung Tempe). Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. 7(2):48-52.

Herdiansyah, H. (2007). The miracle: Mengungkap rahasia makanan dan minuman berkhasiat dalam Al-quran. Jakarta: Zikrul Hakim.

Hudaida, S. (2003). Pengaruh blanching dan lamanya perendaman irisan buah pisang dalam larutan Metabisulphite terhadap mutu tepung pisang. Buletin Bimada. 12(17): 7-11.

Kadir, S. 2005. Karakterisasi tepung empat varientes pisang di lembah palu. Jurnal Agrisains 6(1):1-6.

Kaleka, N. 2013. Pisang Pisang Komersial. Arcita, Yogyakarta.

Kandungan Gizi buah Pisang per 100gram dikutip dari Authority Nutrition. Manfaat buah Pisang bagi kesehatan diolah dari berbagai sumber.

Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan : Komponen Makro. Dian Rakyat, Jakarta.

Latifah dan Febriyanti. 2000. Penggunaan gluten pada pembuatan roti manisdengan bahan baku tepung komposit (tepung terigu dan tepung gaplek). Dalam L. Nuraida, R.D. Hariyadi dan S. Budijanto (Ed). ProsidingSeminar Nasional Industri Pangan. 1:384-395.

Mardina, P., Gunawawan, A., & Imam, M. (2012). Penentuan koefisien transfer massa ekstraksi kalium dari abu batang pisang. Jurnal Teknik Kimia,1(1), 39-44.

Mudjajanto, E.S. dan Yulianti, L. N. 2004. Membuat aneka roti. Penebar Swadaya. Jakarta. Paran.

Pardede, R. T., & Muftri, D. S. (2013). Penetapan kadar kalium, natrium dan magnesium pada semangka (citrullus vulgaris, schard) daging buah berwarna kuning dan merah. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Prastyawati, R. (2008). Pengaruh jus buah pisangkapok (Musa paradisiaca L.) terhadap kadar kolesterol ldl dan hdlserum darah tikus putih (rattus norvegicusl) pasca induksi hiperlipidemia. Jember: Universitas Jember.

Rofikah. (2013). Pemanfaatan pektin kulit pisang kepok (musa paradisiaca linn) untuk pembuatan edible film. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Rustini, N. L. (2010). Aktivitas antijamur minyak atsiri rimpang dringo (Acorus calamus L.) terhadap jamur (Botryodiplodia theobromae) penyebab busuk buah pisang. Jurnal Kimia FMIPA, 4(2), 173-179.

Soemarni, M.S. (2011). Model SPAKU Pisang, Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU) Pisang. Bahan Kajian dalam MK. Metode Perencanaan Wilayah.

Sultan, W.J. 1981. Practical Baking. The Avi Publishing co. Inc, Westport, Connecticut.

Tarwotjo, Soedjoeti. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Gramedia Widiasarana. Jakarta.

Tiench Tirtowinata, Spgk. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran Dalam Ilmu Gizi. Fakultas Kedokteran. Universitas indonesia. Jakarta

Umam, F, M., Utami, R., & Widowati, E. (2012). Kajian karakteristik minuman sinbiotik pisang kepok (Musa paradisiaca L.) dengan menggunakan starter Lactobacillus acidophillus Ifo 13951 dan bifidobacterium longum atcc 15707. Jurnal Teknosains Pangan,1(1), 2-10.

Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Halaman 54-79.




DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jhn.v6i2.486

Article Metrics

Abstract view : 75 times
PDF - 66 times

Copyright (c) 2022 JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed In :

Related Issue

googlePORTAL GARUDAlIPIdimensionslIPIlIPI

Creative Commons License
Journal Health and Nutritions is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 

NOMOR ISSN

ONLINE : 2549-7618

CETAK : 2407-8484