Efektivitas Penyembuhan Luka Sediaan Patch Kombinasi Beberapa Spesies Sirih Secara in Vivo

Dalia Ranti, Elsa Trinovita, Rian Ka Praja, Agnes Frethernety, Ratna Widayati

Abstract


Luka merupakan permasalahan kesehatan dengan tingkat kejadian yang sering terjadi di Indonesia. Pemberian terapi berbahan herbal dapat menjadi salah satu alternatif dalam penyembuhan luka. Sirih merah (Piper crocatum) dan sirih hijau (Piper betle L.) mempunyai berbagai senyawa metabolit sekunder yang berperan dalam penyembuhan luka sayatan pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan patch kombinasi ekstrak daun sirih merah dan daun sirih hijau terhadap penyembuhan luka sayat. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (plaster povidone iodine), kontrol negatif patch tanpa ekstrak, dan kelompok dengan ekstrak pada beberapa konsentrasi (7,5%, 15% dan 30%). Beberapa parameter yang dilakukan dengan pengukuran panjang luka, pengamatan waktu penyembuhan luka dan infeksi lokal berdasarkan kriteria Nagaoka. Sediaan patch kombinasi ekstrak daun sirih merah dan daun sirih hijau secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap efektivitas dalam penyembuhan luka yang dinilai berdasarkan kriteria Nagaoka dengan beberapa parameter penilaian luka. Namun, pengamatan secara makroskopis pada kelompok K2 (konsentrasi 15%) menunjukkan terjadinya penyembuhan luka yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok plaster povidone iodine.

 

Wounds are a health problem that is a frequent occurrence in Indonesia. Providing herbal therapy can be an alternative for healing wounds. Red betel (Piper crocatum) and green betel (Piper betle L.) have various secondary metabolite compounds that play a role in healing wounds of skin incisions. This study aims to determine the effectiveness of a combination patch preparation of red betel leaf extract and green betel leaf in healing cuts on the skin. The experimental animals were divided into five treatment groups: positive control (povidone-iodine plaster), negative control patch without extract, and groups with extract at several concentrations (7.5%, 15%, and 30%). Several parameters were measured by measuring wound length and observing wound healing time and local infection based on the Nagaoka criteria. The combination patch preparation of red betel leaf extract and green betel leaf extract did not statistically show a significant difference in effectiveness in wound healing as assessed based on the Nagaoka criteria with several wound assessment parameters. However, macroscopic observation in the K2 group (concentration 15%) showed better wound healing compared to the povidone-iodine plaster group.


Keywords


Luka sayat; Patch; Piper crocatum; Piper betle L.; Nagaoka

Full Text:

PDF

References


Amaliah, Aam, Enceng Sobari, and Nurul Mukminah. 2019. “Rendemen dan Karakteristik Fisik Ekstrak Oleoresin Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dengan Pelarut Heksan.” Jurnal Politeknik Negeri Bandung 10 (1): 273–78. https://doi.org/10.35313/irwns.v10i1.1399

Andriani, Meysi, Gede Dewa Mayun Permana, and I Wayan Rai Widarta. 2019. “Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) terhadap Aktivitas Antioksidan dengan Metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE).” Ilmu dan Teknologi Pangan 8 (3): 330–40.

Arifin, Arfianni, Sartini, and Marianti. 2019. “Evaluasi Karakteristik Fisik dan Uji Permeasi pada Formula Patch Aspirin Menggunakan Kombinasi Etil Selulosa dengan Polivinil Pirolidon.” Jurnal Sains dan Kesehatan 2 (1): 40–49. https://doi.org/10.25026/jsk.v2i1.103.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. “Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).”

Berty, Khori Aurora., Fairuz, F., Humaryanto, H. 2023. “Pengaruh Salep Ekstrak Daun Psychotria Malayana terhadap Penyembuhan Luka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley.” Jurnal Kedokteran Brawijaya 32 (4): 217–22. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2023.032.04.3.

Budiawan, Antonius, Agus Purwanto, Levi Puradewa, Erlien Dwi Cahyani, and Christiana Endang Purwaningsih. 2023. “Wound Healing Activity and Flavonoid Contents of Purslane (Portulaca grandiflora) of Various Varieties.” RSC Advances 13 (15): 9871–77. https://doi.org/10.1039/d3ra00868a.

Darmawan, Awal. 2021. “Efektivitas Ekstrak Daun Sirih terhadap Penyembuhan Luka: A Systematic Review.” Universitas Hasanuddin Makassar.

Fatimah, Siti Fatmawati, Deasy Vanda Pertiwi, and Angga Fitriyantoro. 2022. “Uji Aktivitas Larvasida Emulsi Minyak Atsiri dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum) terhadap Larva Aedes aegypti.” Jurnal Mitra Kesehatan 4 (2): 99–107. https://doi.org/10.47522/jmk.v4i2.136.

Hertian, Rizka, Muhaimin, and Fathnur Sani K. 2021. “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Ekor Naga (Rhaphidohora pinnata (L.f) Schott) terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit Putih Jantan.” Indonesian Journal of Pharma Science 1 (1): 5–24.

Hutasuhut, Diza Afira, Didit Aspriyanto, and I Wayan Arya Krishnawan Firdaus. 2022. “Uji Fitokimia Kualitatif dan Kuantitatif Ekstrak Kulit Buah Rambai (Baccaurea motleyana) Konsentrasi 100%.” Dentin 6 (2): 97–102. https://doi.org/10.20527/dentin.v6i2.6394.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. “Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)-Laporan Provinsi Kalimantan Tengah Riskesdas.”

Liana, Yunita, and Yofa Anggriani Utama. 2018. “Efektifitas Pemberian Ekstrak Daun Betadine (Jatropha muitifida Linn) terhadap Ketebalan Jaringan Granulasi dan Jarak Tepi Luka pada Penyembuhan Luka Sayat Tikus Putih (Rattus norvegicus).” Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 5 (3): 114–23. https://doi.org/10.32539/jkk.v5i3.6313.

Puspita, Puspa Julistia, Mega Safithri, and Nirmala Peni Sugiharti. 2019. “Antibacterial Activities of Sirih Merah (Piper Crocatum) Leaf Extracts.” Current Biochemistry 5 (3): 1–10. https://doi.org/10.29244/cb.5.3.1-10.

Rahmawati, Ain Nur, and Ani Kurniawati. 2016. “Pertumbuhan Beberapa Jenis Sirih (Piper spp.) pada Berbagai Intensitas Naungan.” Journal of JSEE 64 (1): 1_66-1_66. https://doi.org/10.4307/jsee.64.1_66.

Sinala, Santi, Ismail Ibrahim, and Sisilia Teresia Rosmala Dewi. 2021. “Formulasi Patch Antipiretik yang Mengandung Ekstrak Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata).” Media Farmasi 17 (1): 36. https://doi.org/10.32382/mf.v17i1.1972.

Sjamsuhijadat, Warko, Theddeus, Prasetyono, and R Reno. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed. 3. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Suliantari, B S L Jenie, M T Suhartono, and A Apriyantono. 2008. “Aktivitas Antibakteri Ekstrak Sirih Hijau terhadap Bakteri Patogen Pangan.” Jurnal Teknol. dan Industri Pangan 19 (1): 1–7.

Thomas Hess, Cathy. 2011. “Checklist for Factors Affecting Wound Healing.” Advances in Skin & Wound Care 24 (4): 192. https://doi.org/10.1097/01.asw.0000396300.04173.ec.




DOI: http://dx.doi.org/10.52365/jecp.v4i2.960

Article Metrics

Abstract view : 165 times
PDF - 93 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Dalia Ranti, Elsa Trinovita, Rian Ka Praja, Agnes Frethernety, Ratna Widayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Indexed in:

  


Creative Commons License
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) by Department of Pharmacy, Poltekkes Kemenkes Gorontalo is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Support By: